Sabtu, 31 Desember 2011

Proses Terbentuknya Rasa Cinta

     

                Proses terbentukunya rasa cinta adalah dari sistem yang rumit antara mata, otak, dan hati.  Ketika terjadi pandangan, pada mata akan membentuk gambar siapa yang akan dicintainya. Mata yang rabun, atau kurang jelas penglihatannya akan memberikan gambaran sesuai penglihatan sebagaimana yang ada, dan mata yang sehat juga akan memebrikan gambar sebagaimana yang ia lihat.  Dengan ini sebuah gambar telah masuk ke dalam mata dan siap ditersukan ke otak.
                Setelah itu gambar dikirim ke otak, di dalam otak gambar itu diubah berbentuk pikiran dan diolah oleh 12 titik/ bagian di dalam otak. Hal ini memberikan dampak kerumitan yang belum tesempurnakan, dan masih memerlukan proses lanjutan. Pada otak ini juga diproduksinya beberapa jenis hormon, seperti dopamin, oxitoxyn, dan senyawa-senyawa kimia lainnya, yang berperan untuk memberikan rasa sesuai dengan hasil dari pengolahan oleh otak. Beberapa bagian otak akan memberikan bebrapa hasil gambaran, seperti senang, kagum, dan lain-lain. Namun, pada bagian lain juga akan memberikan penilaian pada sisi negatifnya, misalnya    “ah, sepertinya orang itu kurang baik,  bohong”, dan lain-lain. Dan tahap ini memerlukan pemikiran lanjutan apakah ia benar-benar- harus mencintaiyai secara penuh atau sekedar kagum atau kasihan saja. Hal ini lah yang memerlukan proses lanjutan ke hati (jantung).

                Di hati ada kurang lebih empat puluh ribu sel neuron (sel saraf) yang memungkinkan hati dapat berpikir dan mempertimbangkan sesuatu. Hal inilah yang menentukan apakah ia cinta atau tidak. Kemudian pikiran itu dikirim lagi ke otak dan memberikan perintah apa yang harus dilakukannya terhadap orang tersebut.




Sumber http://www.poztmo.com/2011/10/jatuh-cinta.html diakses 30 Desember 2011
                http://riqway.blogspot.com/2011/10/proses-terjadinya-cinta-dalam-otak.html Diakses 30 Desember 2011
                Sentanu, Erbe. Quantum Ikhlas. 2007. Elex Media Komputindo: Jakarta

Selasa, 20 Desember 2011

MENGEMBALIKAN MASA KEEMASAN ISLAM



                Islam pernah berjaya beberapa abad lalu, bahkan orang Barat banyak yang belajar di negeri-negeri Islam, seperti di Irak, mesir, dan lain-lain. Ini menunjukkan kehebatan Isam pada masa lalu, baik dari segi pemerintahan, teknolagi, maupun agama. Peristiwa ini telah menunjukkan pada dunia bahwa Islam juga pernah maju dan berhak juga mengambil masa keemasan itu pada masa mendatang.
                Dalam pengkajian beberapa data, maka didapati pada masa sekarang kualitas umat Islam sangatalah berkurang, baik dari segi berpikir, mapun dari segi agama. Keadaan ini bisa dilihat di mana-mana, banyak umat  Islam yang meninggalkan kewajibannya, dan menjadi seorang yang malas berpikir untuk memajukan Islam. Apakah gerangan penyebabnya dan bagaiamana solusinya.

Penyebab-Penyebab

1. Kekurangan Pemahaman Terhadapa Agama

                Islam mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu sampai ke mana saja. Ini dianjurkan walaupun ke negeri orang-orang kafir, namun pada kenyataannya, umat Islam jika dibandingkan dengan banyaknya ummatnya, maka akan didapati bahwa umat Islam banyak kurang tertarik pada Imu Pengetahuan. Hal ini akan berdampak pada lemahnya kualitas manusia sekaligus lemahnya perkembangan negara. Dan juga akan berujung lebih buruk, seperti keterbelakagan mental, kemiskinan, dan meningkatnya angka-angka kriminalitas.
                Lalu, apakah yang membuat umat Islam menjadi lemah? Menurut Profesor Doktor  Suyuti Pulungan, dari Universitas Raden Fatah Palembang, menyatakan bahwa “umat Isam menjadi mundur karena meninggalkan Al-Qur’an dan sumber-sumber ajaran Islam lainnya. Ini mengartikan jika umat Islam terus melalaikan ajaran AL-Qur’an dan sumber ajaran Islam lainnya, maka umat Islam takkan pernah maju. Jika diamatai pernyataan ini juga berkaitan dengan masalah keimanan, artinya umat Islam kurang mempunyai niai iman untuk  mempelajari dan memperaktekkan sumber-sumber ajaran Islam itu sendiri.

2. Menusia Akan Cenderung Hidup Seperti orang-orang di Lingkungannya

                Seperti yang dikemukankan oleh David J. Scwartz dalam bukunya Berpikir dan Berjiwa Besar bahwa “Kita  adalah produk dari lingkungan”. Lebih dari sembilan puluh persen kehidupan kita dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar kita. Ini menunjukkan kita akan tidak jauh berbeda dari lingkungan kita. Jika lingkungan kita orang-orang awam, maka kita akan cenderung menjadi orang awam yang tak mau berpikir berbdeda dari kebnyakan orang di lingkungannya. Hal ini memang pemandangan biasa, namun dalam kajian ini ditulis bahwa “takut berbeda dari lingkungan telah membuat Islam menjadi jumud atau tak berkembang”

3. Mempelajari nash-nash Al-Qur’an dan Hadits secara setangah-setengah

                Orang yang belajar secara setangah-setengah akan mendapatkan hasil yang setengah atau lebih rendah dari itu. Ilmu harusah selalu berkembang. Jika umat Isalm mempelajari Islam secara setengah-setengah, maka biasanya hasil yang didapat bukanlah kesempurnaan dalam pemahaman, namun lebih mengarah pada keraguan dan takut pada ajaran-ajaran baru yang mungkin juga berpeluang auntuk mengembangkan Islam.

                Seperti yang dinyatakan Nepoleon Hill dalam bukunya Ciptakan Keajaibanmu Sendiri  bahwa “hidup itu harus selalu berubah,” dicontohkannya sesuatu yang dahulunya tak mungkin, malah sekarang terjadi. Demikian juga dalam hal mempelajari Islam harus selalu  berubah dan tidak berhenti pada pemahaman tertentu asalkan tidak melanggar batasan yang telah nyata kebenarnnya. Maka, dalam hal ini pemahaman Al-Qur’an dan sumber-sumber ajaran Islam lainnya haruslah selalu berlanjut demi menemui kemajuan Islam pada masa mendatang.


Solusi

1. Dperlukan Motivator (pendorong) Hebat  yang sekarang  Kebanyakan Berada di Barat

                Konsep ajaran Islam itu ibarat sebuah bangunan, apabila satu bagian yang rusak atau kurang sempurna pengetahuannya, maka akan menimbulkan kerancuan dan cenderung distatiskan (tidak berkembang). Misal dalam suatu hadits “ Islam itu datangnya asing, maka akan kembali asing” . Sepintas lalu orang yang mendengar hadits ini menyimpulkan bahwa sudah takdirnya Islam tidak berpengaruh di akhir zaman. Namun, dalam kajian para motovator yang kebanyakan berada di Barat, maka mereka akan melengkapi kalimat ini dengan solusi atau kalimat sambung sebagai pemecah msaah, misal Islam boleh saja asing di akhir zaman, namun tidaklah membuat hilangnya peluang untuk meraih masa keemasannya kembali seperti masa dahulu. Dan juga mereka biasanya akan membuat konsep atau kata-kata bijak untuk mendorong hal ini, seperti yang yang dinyatakan oleh David J. Scwartz, jika Anda berpikir besar dan Anda yakin bahwa Anda akan berhasil maka seluruh aktifitas saraf Anda seolah-olah akan berpikir untuk mewujudkan impian besar Anda tersebut”. Hal ini menunujukkan mereka punya daya motivasi yang besar untuk mempengaruhi kejiwaan orang dan cenderung akan menjadi  prinsip dalam kehidupan . Oleh karena itu tidak salahnya jika Islam juga bekerja sama dengan pihak Barat (non-Islam) untuk mengembangkan Islam terutama dari segi motivasi.


2. Sanggup Berbeda dari Lingkungan

                Seperti yang telah diulas sedikit si atas, manusia akan cenderung seperti manusia di lingkungannya. Jika pada lingkungan itu perkembangan pemikirannya agak lambat, maka dapat dimungkinkan perkembangannya akan seperti itu-itulah dan sulit untuk lebih maju. Dalam pandangan beberapa motivator Barat, orang itu jika mau dianggap luar biasa, maka ia harus mampu berbeda dari lingkungannya. Kita bisa lihat perkebangan di Barat sangatlah cepat, terutama di bidang teknologi, karena mereka sanggup berbeda dari lingkungan, sanggup dinyatakan oleh orang lain bahwa ia adalah “orang aneh.” Namun, jika ini berniat untuk memajukan suatu bidang, misal teknologi, maka orang-orang yang mencemoohkan akan  tercenganng ketika apa yang pernah Anda sampaikankan itu dinyatakan “benar” oleh dunia. Jadi dalam hal ini demi menciptakanasuatu perkembangan, maka Anda harus berpikir yang jarang bahakan belum pernah dipikirkan oleh kebnyakan orang, misal, jika Islam itu harus maju, maka tidak memungkinkan jika Orang-orang kafir yang telah maju di bidang teknologi itu bukannya dibenci atau dimusuhi, namaun dimanfaatkan. Disewa untuk mengajar di dunia Islam dan diberi penghargaan jika telah menunujukkan  keberhasilan. Contoh ini memang belum tentu benar, namun ini menunjukkan bahwa Anda punya ide yang berbeda dari kenyakan orang, ingat prinsip kemajuan adalah “ segala sesuatu itu harus selalu berubah”, meskipun pendapat Anda salah, namun minimal Anda telah menyumbangkan pemikiran pada dunia dan Anda telah sanggup menjadi oang-orang yang luar biasa alias berbeda dari kebnyakan orang.

3. Memepelajari Al-Qur’an dan Sumber Ajaran Islam Lainnya Secara Terus Menerus

                Penghentian pembeajaran akan berakibat pada kebingungan bahkan keraguan pada ajaran Islam. Ini kerap terjadi, misal pada anak yang pada masa SMA-nya ia memasuki MA (Madrasah Aliyah) dan menyenangi cabang-cabang iilmu agama Islam. Namun, setelah masuk perguruan tinggi, ia memilih Fakultas Ekonomi atau jenis ilmu umum lainnya, yang membuat  ia semakin malas bahkan berehenti belajar masalah cabang-cabang ilmu agama Islam. Ketika ia ditanya mengenai Islam, maka ia akan menjawabnya dengan rasa ragu, dan kehilangan setengah pondasi pelajaran yang pernah dipelajarinya dulu. Misal, jika ada yang menanyakan tentang hadits “ ridha Allah bergantung keda rhida orang tua”, namuan pada masa sekarang orang tua sekrang tidak terlalu memperhatikan ajaran Islam, misal orang tua berani melakukan praktek sogok menyogok, demi anaknya supaya bisa masuk kerja. Hal seperti ini, jika kekurangan ilmu atau mempelajari Islam secara setengah-setengah, maka akan meinimbulkan keraguan dalam hati, apakah mungkin hadits Rasululah seperti itu, atau ada yang salah dalam periwayatan hadits, atau juga ada makna lain. Jika ia tidak memahami maka akan timbullah keraguan dan menyebabkan berbagai efek, seperti turunnya tingkat keimanan, dan lemahnya ilmua agama.

                Oleh karena itu, jika menginginkan kembalinya masa keemasan Islam, maka telah dipaparkan beberpa penyebab beserta solusinya di atas, bila ada kesalahan, baik dalam penulisan maupun  kebijaksanaan penulis mohon maaf.

Minggu, 18 Desember 2011

Lalai

                Lalai adalah sifat di mana manusia tidak merasa bersalah ketika ia merasakan kesalahan dan tidak merasa terpanggil dengan perintah kebaikan-kebaikan.

                Manusia apabila dirinya telah lalai maka sulit sekali untuk mengalami perubahan. Dia mengagap biasa-biasa saja padahal ia terkadang sebenarnya hanyut dalam kesesatan yang disebabkan oleh kelalaian. Panggilan azan, sentuhan-sentuhan tausiah tidak lagi membuatnya menjadi lebih sadar. Maka dalam hal ini bisa dikatakan bahwa ia sudah termasuk golongan orang-orang yang lalai.

                Pada kehiupan sehari-hari banyak dijumpai orang-orang yang seperti itu. Bisa dilihat, ketika di tengah keramain, kemudian ada panggilan azan, maka seberapa banyak orang-orang khususnya para lelaki yang  tepranggil hatinya untuk mengikuti shalat berjamaah secara tepat waktu. Penulis tidak memvonis bahwa mereka dipastikan tidak mengerjakan sahalat, tetapi bisa dikatakan bahwa mereka telah lalai dalam melaksanakan shalat tepat waktu.

                Keadaan ini biasanya berlangsung terus-menerus sampai ada sesuatu yang mengguncangnya supaya ia dapat berubah. Bahkan lebih buruk lagi dia dipengaruhi atau termasuk ke dalam lingkungan buruk, maka besar kemungkinan bahwa ia akan lebih lalai, bahkan lebih mengarah pada kekufuran. Namun, jika ada sesuatu ujian yang datang mempringatkannya, maka inilah salah satu jalannya untuk melakukan perubahan menjadil lebih baik, tetapi ini juga harus disertai dengan niat yang sungguh-sungguh untuk ingin berubah.

                Adapun cara lain untuk mengubahnya yaitu :

1. Niat ingin berubah
2. Berdo’a kepada Allah supaya dihindarkan dari sifat lalai
3. Bertahajjud (shalat tahajjud)
                Berdasarkan pengalaman penulis cara yang ketiga bisa membawa efek yang besar. Karena keleleahan kita dalam beribadah di tengah malam (tahajjud),  maka frequensi otak kita diturunkan pada gelombang tertentu, yang menyebabkan getaran-getaran elektromagnetik di alam ghaib lebih kita rasakan. Misalnya ketika ada panggilan azan, maka sebenanrya Allahlah yang mengajak kita shalat. Dengan gelombang otak seperti tadi, maka getaran-getaran itu bisa membuat hati kita luluh dan ingin menjalankan perintah-Nya. Terlebihnya lagi akan merasa haus dengan kebaikan. Oleh karena itu menurut penulis t”shalat tahajjudlah” yang paling berperan dalam pembentuk karakter manusia supaya tidak lalai.
4. Berpuasa
                Puasa, seperti puasa sunnat akan sangat erat dengan kesehatan jasmani dan rohani. Ketika Anda berpuasa, pemompaan darah ke otak akan lebih stabil yang menyebabkan Anda merasa nyaman berpikir, dan nafsu akan tertekan. Dengan perasaan seperti inilah, maka Anda akan dihiasi dengan pikiran-pikiran positif untuk selalu berbuat kebaikan.

5. Berteman dengan orang-oran yang tidak lalai.
                Jika Anda berteman dengan orang yang lalai, maka tidak ada yang akan memperingatkan Anda tentang kealaian Anda, tetapai jika Anda berteman denga orang yang tidak lalai, maka mudah-mudahan mereka selalu menyadarkan Anda.

                Dari uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan ialah, bahwa sifat lalai sangatlah buruk bahkan dapat menghantarakan pada sifat kekufuran. Oleh karena itu perlu hati-hati dan selalu memperbaiki diri dari setiap waktu yang telah diberikan Allah Swt.

                Demikianlah ulasan tentang sifat lalai, jika ada kejanggalan atau pun kesalahan dalam penulisan, saya selaku penulis yang tentunya bukanlah makhluk yang sempurna mengucapkan mohon maaf.

Tips Berhenti Merokok

                Bismillah, Merokok adalah aktifitas yang membahayakan kesehatan. Baik itu terhadap diri sendiri maupun orang lain. Orang yang menghisap rokok secara langsung biasanya disebut sebagai perokok aktif, sedangkan orang yang ikut menghirup asap rokok disekitar para perokok aktif disebut perokok pasif. Baik perokok aktif dan pasif ini akan merasakan dampak negatif dari asap rokok.
               
                Dipandang dari segi agama juga merokok itu kurang baik dan jika dibandingkan antara manfaat dan bahayanya, maka tentu persentase bahaya akan melebihi persentase manfaat. Oleh karena itu Islam tidaklah menyukai kalau umatnya itu merokok.
               
                “Merokok hukumnya haram, begitu juga memperdagangkannya. Karena didalamnya terdapat sesuatu yang membahayakan, telah diriwayatkan dalam sebuah hadits :
لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ أخرجه الإمام أحمد في المسند ومالك في الموطأ وابن ماجة
“ Tidak (boleh melakukan/menggunakan sesuatu yang) berbahaya atau membahayakan” (Riwayat Ahmad dalam Musnadnya, Malik dan Atturmuzi)

               
                Demikian juga (rokok diharamkan) karena termasuk sesuatu yang buruk (khabaits), sedangkan Allah ta’ala (ketika menerangkan sifat nabi-Nya Shalallahu 'alaihi wassalam) berfirman: “...dia menghalalkan bagi mereka yang baik dan mengharamkan yang buruk“ (Al A’raf : 157). (sumber : http://yudhim.blogspot.com/2009/02/hukum-merokok-dalam-islam.html)

                Memasuki permasalahan inti yakni cara untuk berhenti merokok :
1. Yakinkan bahwa Anda akan  berhenti merokok dengan sungguh-sungguh
2. Berdo’alah kepada Allah supaya Anda dapat berhenti merokok

3. Selesai shalat,  Anda berjanji kepada Allah – ingat lho berjanji kepada Allah, kalau berjanji kepada manusia mungkin Anda bisa untuk berpaling dari dia sesekali, tapi kalau berjanji kepada Allah, maka ia selalu melihat perbuatan Anda—“Ya Allah aku berjanji kepadamu, bahwa saya akan berhenti merokok selama satu minggu(usahakan kira-kira mampu dulu seberapa lama), jikalau saya mengingkari janji saya, maka saya saya akan mengeluarkan uang sebesar Rp.... (usahakan jumlah uang yang kita sebut agak susah kita mendapatkannya) untuk berinfak.”
Jika Anda tidak melaggarnya, setelah periode janji itu habis, maka buatlah janji baru untuk memperpanjang periode selanjutnya misal “Ya Allah saya berjanji untuk tidak merokok selama 2 minggu”, selanjutnya “Ya Allah saya tidak akan merokok selama 1 bulan” Dan seterusnya.
Namun, jika cara ini belum berhasil maka kita memasuki cara berikutnya
3. Berjanjilah kepada Allah dengan atas nama (bersumpah)   dan resiko yang lebih tinggi, misal “ Ya Allah aku bersumpah atas nama-Mu untuk tidak merokok selama sekian hari dan jika saya  melanggranya maka cabutlah kuasa  pengliahatan saya (buta).
4. Dan jika cara ini masih belum juga  berhasil, maka coba ambillah resiko puncak dengan cara berdoa kepada Allah “ Ya Allah, aku bersumpah atas namamu untuk tidak merokok selama sekian hari. Jika saya melangggarnya, maka cabutlah saya.
                Memang kedengarannya agak sadis, namun ini hanya untuk membuktikan kesungguhan kita bahwa kita benar-benar ingin menghentikan perbuatan itu. Pikirkan juga bahwa rokok ialah suatu yang dibenci Allah, maka mudah-mudahan Allah akan menolong hanba-Nya yang bersungguh-sungguh menuju jalan-Nya.

Sumber :              http://www.idafazz.com/tips-cara-berhenti-merokok-ampuh.php diakses pada 28                        Oktober 2011
                                http://yudhim.blogspot.com/2009/02/hukum-merokok-dalam-islam.html Diakses 28                     Oktober 2011
                               

Alasan-Alasan Dunia Begitu Cepat Maju



                Perkembangan teknologi sekarang terus berkembang pesat . Tidak pelak lagi, komunikasi telah terhubung begitu cepat dari belahan dunia, baik Timur maupan Barat. Dalam hal ini ada orang-orang yang sangat berperan dalam menenentukan perubahan dunia ini, oleh karena itu perlu ulasan siapakah mereka dan apa-apa saja yang mereka lakukan.

1. Dunia Diubah Oleh Orang-orang Yang tidak Berhenti berpikir

                Dari mendengar berita di televisi, hampir setiap hari kita mendengar tentang penemuan-penemuan baru yang baru saja ditemukan oleh beberpa kelompok atau orang. Setelah diketahui, ternyata terkadang mereka hidupnya tidaklah begitu berbeda dari kita, namun mereka mampu membuat sesuatu yang besar dan menjadikan mereka meraih berbagai penghargaan.

                Ketika Anda berpikir bahwa Anda tidak bisa, maka reaksi pikir Anda menjadi terhenti, anda akan menjadi sebatas apa yang Anda pikirkan, namun jika Anda menyambungnya dengan kata “NAMUN”, maka reaksi pkiran Anda akan berjalan kembali dan ia tidak akan berhenti seblum Anda sendirilah yang membatasinya. Jadi jika Anda ingin jadi orang-orang yang yang luar biasa, maka janganlah Anda membatasi pikiran Anda pada batas tertentu, namun hendaklah diujungi dan memberi alasan untuk melawan keterbatasan pikiran tersebut.  Misalanya, Jika Anda ingin menjadi Bos dari Jaringan suatu restoran, maka boleh saja Anda berpikir saya adalah orang dari kelas rendah, setelah itu harus diujungi dengan kalimat, “namun saya juga berhak untuk menjadi orang yang sukses dan mewujudkan impian saya mendi bos jaringan restoran.  Inii menunjukkan ketersambungan pikiran untuk meraih impian.  Orang-orang yang sukses, mereka tidak berhenti pada suatu jalan karna suatu rintangan, tetapi mereka berusaha menerjang rintangan untuk meraih apa yang mereka inginkan.

2. Dunia Diubah Oleh Orang-orang yang Belajar

                Orang yang belajar tidak tergolong pada tingkatan sekolah atau gelar yang telah diraihnya, namun orang yang belajar ialah orang yang tak pernah berhenti ingin selalu belajr. Dari orang-orang yang selalu belajar inilah dunia akan menemui kecemrlangannya dan menemui solusi dari beberapa masalah. Seorang yang terjatuh, akan menguatkan pikirannya supaya ia tidak terjatuh kembali dan menjadikan hal itu pelajaran. Dan juga orang-orang yang belajar mereka tidak hanya belajar pada pelajaran yang telah diajarkan, namaun mereka juga belajar yang belum perah diajarkan, mereka mencoba mengggali ide-ide baru dan belajar dari kesalahan masa lalu.

3. Dunia diubah oleh orang yang Kratif

                Berita ditelevisi tak henti-hentinya mengabarkan yang mengkhawatirkan penduduk dunia, seperti Pemanasan Global, kasus kriminal, dan peritiwa-eristiwa lainnya yang disebabkan oleh tangan manusia. Orang yang kreatif akan memberikan ide terbaru untuk menangani berbagai kasus-kasus tersebut, dan orang yang kreatif tidaklah hanya didapati oeleh orang-orang yang telah ternama mengubah dunia, tetapi juga semua orang yang mengelurkan ide baru, maka ia telah bisa disebut orang kreatif, namun kebanyakan dari kita menggunakan kreatif hanya sebatas kehidupan sehari-hari, seperti untuk humor, keromantisan berpacaran dengan cara menulis puisi-puisi asamara, dan lain-lainnya.

                Demikianlah sedikit ulasan tentang Alsan-alasan Dunia Begitu Cepat Maju, jika ada kesalaan dalam penulisan atau kebijaksanaan, penulis mohn maaf.